-->

Minggu, 17 Mei 2020

Cara Menyuburkan Tanah Pertanian Secara Simpel gak Pake Repot





























Salah satu kunci utama kesuksesan pertanian adalah lahan yang subur dan lahan yang subur takkan bisa didapatkan tanpa menerapkan cara menyuburkan tanah yang tepat, bukan?

Perkara cara menyuburkan tanah ini bukan masalah sepele lho karena tanah yang baik kualitasnya bukanlah sebuah jaminan.

Tanah yang baik hanyalah modal utama untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasilnya.

Bila tak diurus dengan baik, tanah yang subur pun tetap takkan menghasilkan potensinya secara maksimal.

Itulah kenapa kita perlu memahami seluk-beluk soal tanah dan mengaplikasikan cara menyuburkan tanah yang tepat.

Agar Anda tak semakin penasaran, yuk simak penjelasan selengkapnya mengenai seluk beluk tanah di bawah ini.

Jenis Tanah dan Ciri-cirinya
Sebelum masuk ke cara menyuburkan tanah, aspek pertama yang sangat penting adalah memahami jenis tanah beserta manfaatnya.

Anda pasti akan menemukan seluruh jenis tanah ini di lingkungan sekitar, namun sudah pahamkah dengan perbedaan karakteristik dan manfaatnya?

Sudah tahu mana jenis tanah yang baik untuk perkebunan atau pertanian?

Agar makin paham, yuk simak ulasan jenis tanah dan ciri-cirinya di bawah ini.

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial adalah jenis tanah yang berasal dari endapan lumpur yang terbawa oleh aliran sungai.
Karena terbawa dari hulu, tanah aluvial biasanya ditemukan di daerah hilir dengan ciri tanah berwarna kecokelatan hingga abu-abu.
Pemanfaatan tanah aluvial sangat cocok untuk kebutuhan pertanian dari mulai padi hingga berbagai jenis palawija.

2. Tanah Andosol

Jenis tanah andosol yang berwarna cokelat keabu-abuan ini juga jenis tanah yang baik bagi pertanian dan perkebunan karena tanahnya berkualitas baik dan sangat subur.

Tanah yang berasal dari proses vulkanik ini kaya akan mineral dan unsur hara, elemen yang membuat tanah ini sangat baik bagi tanaman.

Anda akan lebih mudah menemukan jenis tanah ini di wilayah yang terdapat gunung berapi seperti di wilayah Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

3. Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan jenis tanah yang berasal dari sumber yang sama seperti tanah andosol yaitu dari gunung berapi.

Bedanya, tanah entisol berasal dari pelapukan material yang ditimbulkan dari letusan gunung berapi seperti pasir, debu, lapili, hingga lahar.

Oleh karena itu, tanah ini memiliki kualitas yang sama baiknya dengan tanah andosol untuk budi daya tanaman.

4. Tanah Grumusol

Tanah grumusol dihasilkan dari pelapukan batu kapur dan tuffa vulkanik, sehingga kandungan organik di dalamnya tak terlalu tinggi.

Dengan kandungan organik yang tak terlalu tinggi, tanah grumusol pun tak terlalu baik kualitasnya bila digunakan sebagai lahan pertanian.

Anda bisa mengetahui tanah ini dari ciri-ciri utamanya yaitu tekstur yang kering, rentan pecah, cenderung berwarna hitam dan berada di ketinggian 300 mdpl.

5. Tanah Humus

Bila Anda ingin membuka lahan pertanian dengan jenis tanah terbaik, maka pilihlah jenis tanah humus.

Tanah humus memiliki tingkat fertilitas yang sangat baik dengan kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi karena berasal dari pelapukan tanaman.

Anda bisa menemukan jenis tanah ini hampir di seluruh wilayah Indonesia karena inilah salah satu alasan mengapa tanah Indonesia disebut sangat subur.

6. Tanah Latosol

Tanah latosol juga sering ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan ciri-ciri utamanya yaitu berwarna merah dan teksturnya cenderung kasar.

Biasanya, jenis tanah latosol ditemukan di wilayah dengan curah hujan yang tinggi serta di wilayah dengan ketinggian 300 hingga 1000 mdpl.

Sayangnya, kualitas tanah ini tak terlalu subur karena memiliki kandungan aluminium dan zat besi yang cukup tinggi di dalamnya.

7. Tanah Organosol

Jenis tanah organosol juga sering dijumpai di kawasan yang memiliki intensitas hujan tinggi dan cenderung memiliki iklim yang basah.

Tanah yang sering disebut sebagai tanah gambut ini memiliki kandungan organik sebesar 30% saja dengan tambahan 20% kandungan pasir.

Meskipun terbentuk dari pelapukan bahan organik sepert tanaman, namun kualitas unsur haranya rendah sehingga kurang cocok untuk pertanian.

8. Tanah Inceptisol

Tanah inceptisol merupakan hasil dari pelapukan batuan sedimen atau metamorf dan memiliki warna kecokelatan, kehitaman, dengan campuran tanah keabu-abuan.

Ciri-ciri tanah inceptisol yang lainnya adalah kandungan horizon kambil yang lebih sedikit dengan persentase hanya sekitar 25% saja.

Oleh karena itu, jenis tanah ini sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit hingga perkebunan karet.

9. Jenis Tanah Regosol

Jenis tanah yang terakhir yaitu regosol, banyak ditemui di berbagai wilayah Indonesia dan berasal dari proses vulkanik.

Ciri-ciri lainnya dari tanah ini yaitu kaya akan unsur hara, gembur, dan memiliki daya serap yang tinggi.

Dengan karakteristik tersebut, tanah regosol sangat baik bila digunakan untuk menanam padi, kelapa, tembakau, tebu, dan sayur-sayuran.

Ciri Tanah Subur dan Baik untuk Pertanian
Seperti apa sih ciri tanah subur dan baik bagi pertanian?

Sebetulnya pengertian tanah subur sangat sederhana, yaitu kondisi tanah yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman yang ditanam di atasnya.

Lalu, tanah yang subur dicirikan dengan apa saja?

Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai ciri tanah subur di bawah ini.

1. Mengandung Lapisan Humus Tebal

Humus atau bunga tanah merupakan ciri yang paling mudah diperhatikan untuk mengetahui apakah tanah tersebut subur atau tidak.

Semakin tebal lapisan humusnya, berarti semakin bagus pula kualitas tanah tersebut dengan kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi.

Ketersediaan humus sangat penting dalam proses fotosintesis dan juga menjadi penanda sistem drainase lahan yang baik di sekelilingnya.

2. Kadar pH Normal

Kadar pH atau keasaman tanah juga perlu diperhatikan dalam menilai kualitas kesuburan suatu tanah.

Standar pH tanah yang baik berkisar antara 6-8, namun kondisi terbaik yang bisa didapatkan tanah yaitu bila tingkat pH berada di kisaran 6,5-7,5.

Bila kadar pH tak memenuhi standar pH tanah yang baik atau tak normal, maka diperlukan adanya tindakan untuk menormalkan kadar pHnya, misalnya dengan cara pengapuran.


3. Tekstur Serupa Lempung

Ciri tanah subur berikutnya yaitu mempunyai tekstur seperti lempung, yang tidak mudah lapuk dan kuat mengikat berbagai unsur penting dalam tanah.

Tekstur alot seperti pada tanah lempung sangat berguna untuk mengikat mineral dalam tanah…

Serta air yang berguna untuk kesuburan tanaman.

Struktur tanah yang subur bisa dilihat dari kombinasi lempung, pasir, dan tanah gambut yang seimbang.

4. Biota Tanah Melimpah

Selain memperhatikan warna tanah yang subur dan struktur tanah yang subur, Anda juga perlu memperhatikan biota tanah di sekitarnya.

Tanah yang subur dicirikan dengan banyaknya kehadiran biota tanah seperti cacing dan tanaman kecil, dan mikroorganisme lainnya.

Dengan kata lain, kehadiran mikrofauna dan mikroflora bisa menjadi indikator kesuburan tanah di sekitarnya.

5. Ditumbuhi Banyak Tanaman

Vegetasi atau kehadiran tumbuh-tumbuhan adalah ciri tanah subur yang terakhir.

Semakin banyak dan semakin beragam vegetasi di suatu lingkungan, maka bisa dipastikan kualitas tanah di wilayah tersebut semakin baik.

Bila vegetasi di sekitarnya baik, maka Anda tak perlu repot memikirkan cara menyuburkan tanah dan pekerjaan Anda jadi jauh lebih mudah.

Cara Menyuburkan Tanah

Hanya mengetahui jenis tanah dan ciri tanah subur memang belumlah cukup, oleh karena itu Anda juga perlu mengetahui cara menyuburkan tanah yang tepat dan ampuh.

Namun, bagaimana caranya? Sulitkah? Perlu bantuan tenaga ahli?

Baca Selengkapnya >>

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Latest News

Back to Top