-->

Jumat, 16 Maret 2018

Kumpulan cara - cara petani padi memberantas hama tikus


Tikus adalah hama kedua terpenting pada tanaman padi di Indonesia. Hama ini harus diperhatikan khusus. Karena kehilangan hasil produksi akibat serangan hama tikus sangat tinggi. Usaha untuk mengendalikan tikus ini sudah banyak dilakukan oleh para petani, mulai dari fisik, cara hayati,  sanitasi, kultur teknik, mekanik dan kimia. Tetapi diakui, bahwa dengan cara pengendalian itu bulum optimal, sehingga harapanuntuk menekan populasi tikus sangatlah sulit.

Pengendalian hama tikus ini akan terlaksana dengan baik bila petani mempelajari konsep dasarnya dan menguasai berbagai cara pengendalian ke dalam suatu program yang sesuai dengan jenis organisme pengganggu dan ekosistem pertanian di tempat tersebut.

Biologis Hama Tikus

Kita dapat didefinisikan sebagai cara pengendalian dengan beberapa cara pengendalian yang terpilih dan serasi serta memperhatikan segi ekonomi, ekologi dan toksikologi sehingga popilasi hama berada pada tingkat yang secara ekonomi tidak merugikan.

Sebelum melangkah pada usaha pengendalian tikus sawah, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu biologis dan ekologi tikus, sehingga petani akan lebih mudah mengidentifikasi untuk selanjutnya melakukan pengendalian. Tikus termasuk ordo Rodentia, famili Muridae dan sub-famili Murinae. Dari sub-famili ini ada dua genus yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia yakni genus Mus dan Rattus.

Pada umumnya, tikus sawah (Rattus orgentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, dan perkebangbiakan tikus sangatlah cepat. Jika secara teori, tikus berkembang biak menjadi 1.270 ekor per tahun dari satu pasang ekor tikus. hal ini menggambarkan betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun. Perkembangan tikus banyak dipengaruhi faktor lingkungan, terutama ketersediaannya sumber makanan dan populasi tikus akan meninglat berkaitan dengan puncak pada masa generatif.

Kegiatan tikus biasanya sangat aktif  pada malam hari dan kegiatan hariannya sangat teratur mulai dari mencari makanan, minum dan mencari pasangan.Untuk menghindari dari lingkungan yang tidak menguntungkan, tikus membuat sarang pada daerah yang lembab, berdekatan dengan sumber air dan makanan seperti di batang pohon, sela-sela batu, tanggul, jalan kereta api dan perbukitan yang kecil.

Petani harus dapat membedakan mana yang disebut tikus sawah dan mana tikus rumah. Pada umumnya,tikus salah selain melakukan aktivitasnya di sawah, juga dapat melakukan aktivitasnya di rumah. Sedangkan tikus rumah (Rattus ratusdiardii) hanya melakukan aktivitasnya hanya di rumah saja.

Cara mengusir hama tikus pada tanaman padi

Berikut adalah cara pencegahan yang dapat anda lakukan untuk mencegah hama tikus pada tanamana padi :

  • Melakukan pembersihan lahan atau sanitasi lingkungan, pembersihan rumput rumput atau semak-semak yang suka digunakan tikus untuk bersarang.
  • Dengan melakukan pemburuan atau dengan cara membunuh tikus secara langsung ( secara fisik ), dengan melakukan pembongkaran lubang-lubang sarang tikus, kemudian dibutu dan dibunuh (gropyokan) secara misal dan memasukkan air ke dalam sarangnya atau lubang lubang sarang tikus.
  • Penanam secara serempak meliputi areal yang laus, misalnya seluas 0-100 hektar. Cara ini dilakukan untuk melakukan tersedianya makanan bagi tikus.
  • Memanfaatkan cara pengendalian tikus yang biasa digunakan, seperti penggenangan sarang tikus, pemerangkapan, bunyi-bunyian, penjaringan dan cara-cara lainnya.
  • Biologi/hayati dengan memanfaatkan musuh-musuh alaminya seperti ular sanca, ularwelang, burung hantu dan lainnya.
  • Memasang tirai persemaian pada saat padi disemai, di mana cara ini dilakukan untuk melindungi persemaian padi dari hama tikus. Bahan yang digunakan dari lembaran plastik atau lembaran kaleng bekas, tirai di pasang di sekitar persemaian dengan tingga sekitar 60 cm.
  • Dengan pemberian Rodentisida, yang merupakan cara kedelapan ini, digunakan hanya apabila populasi tikus sangat tinggi terutama pada saat bera atau awal tanam. Penggunaan rodentisida harus sesuai dosis anjuran. Umpan ditempatkan di habitat utama tikus, seperti tanggul irigasi, jalan sawah, pematang besar, atau tepi perkampungan.
  • Dengan memberikan Fumigasi dapat efektif membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Agar tikus mati, tutuplah lubang tikus dengan lumpur setelah difumigasi dan sarang tidak perlu dibongkar. Lakukan fumigasi selama masih dijumpai sarang tikus terutama pada stadium generatif padi.
  • Dengan melakukan pencegahan LTBS atau Linier Trap Barrier System atau berupa bentangan pagar plastik/terpal setinggi 60 cm, ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1 m, dilengkapi bubu perangkap setiap jarak 20 m dengan pintu masuk tikus berselang-seling arah.. LTBS dipasang di daerah perbatasan habitat tikus atau pada saat ada migrasi tikus. Pemasangan dipindahkan setelah tidak ada lagi tangkapan tikus atau sekurang-kurangnya di pasang selama 3 malam.

=========================================================================

Ternyata Kotoran Kambing Ampuh Usir Tikus

Selain geropyokan sebelum masa tanam, para petani juga diminta melakukan antisipasi melalui penyebaran kotoran kambing di lahan persawahan yang jadi sasaran tikus. Melalui penyebaran kotoran tersebut, lokasi yang jadi sasaran tikus bisa tersamarkan.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Masaran, Sugiharto, mengatakan penggunaan kotoran kambing tersebut pernah dipraktikkan sejumlah petani di Masaran, Sragen. Dijelaskannya, serangan tikus biasanya terjadi di lahan yang sama dengan meninggalkan kotoran sebagai penanda lokasi yang diserang.

“Tikus memanfaatkan indera penciuman mereka. Biasanya meninggalkan kotoran di lokasi yang diserang sebagai penanda. Lahan yang diserang juga lokasinya sama hingga tanaman habis,”

Disampaikannya, melalui penyebaran kotoran kambing pada sawah yang diserang, bau yang dimanfaatkan tikus untuk menuju lokasi bisa tersamarkan. Alhasil, tikus tak bakal kembali ke lokasi yang sama dan berpindah ke tempat lain.

“Karena tersamarkan oleh kotoran tersebut tikus pindah ke tempat lain. Memang menggunakan bahan organik itu yang paling ampuh mengusir hama tikus. Kalau menggunakan apotas yang bisa dibasmi hanya sebagian kecil,” urai dia.

Ditambahkannya, tikus biasa menyerang saat padi berusia 35-40 hari. “Saat-saat itu padi memasuki masa primordial. Biasanya tikus banyak menyerang saat padi mengalami fase tersebut,” katanya.

Di sisi lain, Sugiharto mengungkapkan memasuki MT I di musim hujan kali ini para petani sudah diminta mengurangi penggunaan pupuk urea yang mengandung unsur Nitrogen (N). Penggunaan pupuk urea di lahan persawahan saat musim hujan dikhawatirkan mengurangi produksi padi lantaran padi mudah ambruk. “Hujan itu sudah membawa unsur N. Jadi, ya lebih baik kurangi penggunaan pupuk urea,” terangnya.

Salah satu petani di Masaran, Samidi, 47, mengakui serangan hama yang paling diwaspadai para petani saat musim hujan yakni munculnya tikus. Disampaikannya, serangan tikus sempat membuat para petani di daerahnya kewalahan.

Disinggung langkah antisipasi serangan tikus, Samidi mengaku belum pernah menggunakan kotoran kambing untuk mengusir tikus. “Saat musim hujan itu biasanya yang menyerang tikus dan sundep [ulat penggerek batang]. Paling tidak ya di sawah itu dipasangi obat. Kalau menggunakan kotoran kambing saya sendiri belum pernah,” ungkap dia.

sumber solopos.com

=========================================================================

Kembali ke Alam, Usir Tikus dengan Barangbang Kelapa

Tidak putus asa setelah gagal membasmi serangan hama tikus dengan racun maupun pengasapan belerang dengan emposan, sejumlah petani di Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, mencoba teknik baru mengusir binatang pengerat dengan cara tradisional kembali ke alam. Petani memasng barangbang atau pangkal pelepah daun kelapa yang sudah kering.

Teknik tradisonal yang diwariskan oleh orang tua jaman dulu tersebut belakangnan ini banyak dilakukan di wilayah tersebut. Barangbang kering jika sepintas dilihat seperti kepala burung hantu yang selama ini merupakan predator alami tikus, banyak ditemukan di areal persawahan yang rusak akibat serangan binatang pengerat tersebut. Dalam setiap petak sawah dipasang tiga hingga lima alat pengusir tikus tradisional tersebut. Barangbang yang dipasang tersebut ditutup dengan plastik warna putih.

''Terus terang saja saya bersama petani di sini sudah putus asa dengan hama tikus yang sejak tiga minggu ini sedang ganas-ganasnya menyerang tanaman. Kami sudah pasang racun furadan, asap belerang dengan emposan, sampai dengan menyebar kotoran sapi, tetap tidak ada hasilnya. Akhirnya kami ingat cerita orang tua dulu mengusir tikus dengan barangbang, sekarang dicoba lagi,'' ungkap Didi (42) warga Desa/Kecamatan Cijuengjing, saat memasang lima alat tradisonal pengusir tikus.

Ditemani istri Ai Nurhayati dan tetangganya, Emah, mereka mamasang lima alat pengusir tikus yang dipasang di lima titik dalam areal yang parah diserang tikus. Selain memasang pengusir, mereka juga sekaligus membersihkan gulma atau tanaman lain, seperti rumput yang ada di sela tanaman padi. Termasuk juga membersihkan batang padi yang putus akibat dimakan tikus. Sebagian batang yang tumbang akibat dibatangnya dimakan tikus, sudah mulai mengeluarkan malai padi.

Didi mengatakan sebelum memasang, beberapa petak sawah lain yang ada di sekitar tempat tersebut sudah terlebih dahulu dipasang. Dia mengaku ada perbedaan antara sawah yang dipasang pengusir tikus tradisional tersebut dengan yang tidak dipasangi barangbang. Hanya saja petani asal Cijeungjing tersebut tidak mengetahui pasti apakah hal itu kerena adanya barangbang atau sebab lainnya.

''Saya lihat sawah yang dipasang barangmbang relatif lebih aman, meskipun sebelumnya menjadai sasaran serangan tikus. Tikusnya kecil-kecil tetapi jumlahnya bergerombol sangat banyak, dan keluar hanya malam hari,'' tutur Didi yang mengolah sawah seluas empat ratus bata.

Serangan hama tikus, lanjutnya, baru berlangsung pada musim tanam kali ini. Dua kali masa tanam sebelumnya, areal sawah relatif aman dari serangan hama. Serangan hama yang mucuncul hanya wereng dan keong emas. Dia mengatakan tingginya frekuensi serangan tikus disebakan karena iklimnya yang mendukung perkembangbiakan tikus. ''Sebelumnya tidak ada serangan tikus, baru sekarang ini saja ada serangan tikus. Sekarang ini kami hanya mengandalkan pengusiran tikus dengan barangmbang. Doakan semoga saja berhasil ya,'' tutur Didi.


=========================================================================

Cara Mengusir Hama Tikus Di Sawah Secara Alami

Tikus yang kerjanya merusak tanaman para petani di sawah apalagi bila tikus berada di dalam rumah siapa yang tidak kesal? Konon ceritanya mengapa di panggil “Den Bagus” merupakan buat menghormati hewan mamalia kecil ini supaya menyisakan tanaman yang ditanam oleh petani agar mampu dipetik ketika panen tiba, tapi sekarang bila keberadaan tikus di sawah atau di rumah kita langsung sikat bersama  diusir jauh-jauh tidak peduli kata-kata Den Bagus yang biasa orang tua dulu menyebutnya, he he..

Cara mengusir tikus Kali ini kami kepengen membahas tentang bagaimana cara mengusir tikus, cara yang kami bahas ada 3 cara yaitu mengusir tikus dengan tumbuhan yang tidak disukai, dengan binatang pemangsa maupun mengganggu tikus bersama dengan wewangian yang tidak disukai tikus.

Cara Mengusir tikus dengan memanfaatkan tumbuhan :

  1. Singkong dikupas, langsung diparut tak usah dicuci, lalu diaduk dengan air kelapa hijau kemudian dikukus jangan terlalu panas sangka-kira 40 derajat, dan dibuat menyerupai makanan yang lezat sesudah itu letakkan dilubang yang sering dilewati Tikus agar dimakan. Memang tikus yang memakannya tidak langsung lenyap atau pergi menjauh tempat tersebut namun menjadi mandul beserta tidak berkembang pesat lalu mati karena umur tikus yang tidak panjang.
  2. Buah kolang-kaling muda, dicacah (gunakan sarung tangan masa mencacah) sebab gatal. Letakkan dilubang/jalan tikus. Tikus yang terkena akan gatal-gatal dan akan mencari temannya. Ketika temannya tersenggol akan ikut gatal pun sehingga Tikus akan gatal-gatal massal, sampai jadi gerombolan tikus akan pindah.
  3. Buah Maja, dibelah jadi 4 bagian atau 8 bagian, ditaruh di pinggir sawah.
  4. Buah Mengkudu,Persiapkan dua atau tiga buah mengkudu (Morinda citrifolia L). Potonglah mengkudu tersebut menjadi beberapa bagian. Letakkan mengkudu tersebut dalam wadah berisi potongan mengkudu di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat dari buah mengkudu akan membuat tikus angkat kaki dari rumah. Makin tua buah mengkudunya makin bagus.
  5. Buah Durian, Persiapkan dua atau tiga buah durian (Durio zibethinus). Potonglah durian menjadi beberapa potong. Bagian yang enak, makanlah isinya. Kemudian, letakkan potongan kulit durian tersebut di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat beserta kulit yang berduri dari durian akan membuat tikus angkat kaki dari rumah.
  6. Batang Tanaman Berduri Tajam,Ada beberapa type tanaman baik berkayu maupun tidak yang berduri tajam, misalnya pelapah salak bersama beberapa model batang tanaman hias berduri. Letakkan beberapa potong tanaman khususnya yang berduri sangat tajam di tempat tikus biasa berkeliaran. Tikus akan segan melewati tempat itu karena sakit bila terkena duri tajam.
  7. Kulit Jengkol, dongeng petani rawa lebak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan bersama Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, di masa silam. Mereka mengumpulkan kulit jengkol Phitecellobiumlobatum dari ladang, pasar tradisional, atau dapur lalu menyebarkan di sawah. Dengan cara itu sawah bebas dari serangan tikus. Itu teknik lama mengusir tikus yang digunakan turun-temurun petani di Tanah Banua.
  8. Buah Bintaro, Menurut Ir Syaiful Asikin, pakar tikus dari Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tikus rumah tergolong mamalia cerdik. Ketika menjumpai, makanan, tikus mencicipi sedikit demi sedikit buat mengetahui reaksi dalam tubuh. Bila tidak terjadi reaksi apa juga, ia melanjutkan menyantap makanan. Sebaliknya, bila merasa ada yang tidak beres, ia menghindari makanan itu lagi.

Penggunaan buah anggota famili Apocynanceae itu selaku rodentisida relatif gampang. Meski demikian sedikit orang yang melakukannya. Syaiful yang mengekstrak buah bintaro untuk bahan insektisida kerap pusing ketika mengolahnya. Itu sebab cerberin pada buah bintaro gampang menguap dan terhirup. “Tikus menghirup cerberin dari buah bintaro yang diletakkan, lalu kabur sebab tidak betah di ruangan,” kata Syaiful.

Mekanisme itu lebih menguntungkan karena bintaro tidak membunuh tikus, namun membuatnya menghindar. Namun, menurut Syaiful, manaruh  buah bintaro bersih dan sehat di loteng atau di lubang tikus jauh lebih aman ketimbang di kamar. “Cerberin tidak akan terhirup oleh manusia,” kata lulusan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Lambung Mangkurat itu. Syaiful menyebut aroma asap bakaran kayu bintaro meracuni penghirupnya 

Khasiat bintaro mengatasi tikus sejatinya bukan hal baru. Dua dasawarsa lampau, Hien TT dari Institut Fisiologi, Toulouse, Perancis, mengungkapkan faedah buah itu. Dalam jurnal “Ethnopharmacol” Hien melaporkan senyawa cerberin pada bintaro meracuni tikus dengan mengganggu sistem saraf pusat otak. Ia menyebut biji bintaro lebih mematikan ketimbang daun. Riset belakangan melaporkan racun biji bintaro bisa menghentikan detak jantung hewan beserta manusia bila tertelan.

=========================================================================





Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Latest News

Back to Top