-->

Kamis, 27 Maret 2014

Identifikasi, Perbaikan, Pengembangan Dan Perlindungan Varietas Kelapa Kopyor Genjah Pati

Hingga saat ini pengembangan kelapa kopyor Genjah Pati masih terfokus di Jawa Tengah, meningkat permintaannya, maka kemungkinan pengembangan tanaman kelapa kopyor di luar wilayah tumbuh tanaman ini akan semakin besar. Kelapa kopyor Genjah dapat cepat berbuah dan memiliki prosentasi buah kopyor yang tinggi. Di balik potensi dan keunggulan yang dimiliki oleh kelapa kopyor Genjah Pati yang menjadi dasar untuk pengembangannya secara luas, ada beberapa sifat yang perlu mendapat perhatian pemulia untuk diperbaiki.

Hingga saat ini pengembangan kelapa kopyor Genjah Pati masih terfokus di Jawa Tengah, meningkat permintaannya, maka kemungkinan pengembangan tanaman kelapa kopyor di luar wilayah tumbuh tanaman ini akan semakin besar. Kelapa kopyor Genjah dapat cepat berbuah dan memiliki prosentasi buah kopyor yang tinggi. Di balik potensi dan keunggulan yang dimiliki oleh kelapa kopyor Genjah Pati yang menjadi dasar untuk pengembangannya secara luas, ada beberapa sifat yang perlu mendapat perhatian pemulia untuk diperbaiki.

PENDAHULUAN

Kelapa kopyor merupakan salah satu jenis kelapa unik yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena harganya relatif mahal dan jumlah tanaman dan produksi buahnya masih sangat terbatas, termasuk daerah penyebarannya. Sampai saat ini produksi buah kopyor dari beberapa sentra kopyor seperti Lampung, Sumenep, Jawa Timur dan Pati, Jawa Tengah masih belum bisa memenuhi permintaan konsumen di Jakarta, Surabaya dan sekitarnya, ataupun kota-kota besar lainnya.

Pengembangan kelapa kopyor di tingkat petani pada umumnya menggunakan bibit alami. Di daerah sentra kopyor seperti Lampung, dan Sumenep, petani memperbanyak dari pohon-pohon penghasil buah kopyor tipe Dalam. Demikian juga perbanyakan melalui teknik kultur embrio oleh beberapa instansi yang sudah memanfatkan teknologi ini masih terbatas pada pengembangan kelapa kopyor tipe Dalam. Hasil eksplorasi Balitka Manado di kabupaten Pati, Jawa Tengah diperoleh adanya kelapa kopyor tipe Genjah yang memiliki beberapa keunggulan dibanding tipe Dalam yang telah dikenal saat ini. Selain cepat berbuah yaitu 3-4 tahun setelah tanam dibanding kelapa kopyor tipe Dalam yang nanti berbuah pada umur 5-7 tahun, kelapa kopyor Genjah mampu menghasilkan jumlah buah kopyor pertandan lebih banyak yaitu bisa mencapai 50%.

Keberadaan tanaman kelapa kopyor di Kab. Pati, Jawa Tengah sudah diketahui oleh masyarakat luas terutama di daerah Jawa. Tanaman ini tersebar di tujuh kecamatan yaitu Dukuhseti, Margoyoso, Tayu, Wedarijaksa, Trangkil, Gunung Wungkal dan Cluwak. Luas tanaman kelapa kopyor di Kabupaten Pati 378,09 Ha dan areal terluas di tiga kecamatan, yaitu Dukuhseti, Margoyoso dan Tayu, berturut-turut seluas 132,60 Ha, 131,55 Ha dan 69,50 Ha.>

Hingga saat ini pengembangan kelapa kopyor Genjah Pati masih difokuskan pada perluasan areal pertanaman di daerah Jawa Tengah, sedangkan di luar wilayah masih dalam jumlah yang terbatas. Dengan meningkatnya permintaan buah kelapa kopyor, maka kemungkinan pengembangan tanaman kelapa kopyor di luar wilayah tumbuh tanaman ini akan semakin besar. Dengan potensi kelapa kopyor Genjah yang diketahui cepat berbuah dan memiliki prosentasi buah kopyor yang tinggi, peluang pengembangan ke depan akan cenderung menggunakan jenis kelapa kopyor ini. Di kabupaten Pati telah diidentifikasi sebanyak 47.261 pohon kelapa kopyor yang dimiliki oleh 1.583 petani dengan produksi 296.279 butir. Jumlah tukang totok buah kopyor sebanyak 13 orang, dan pedagang pengumpul buah kopyor 8 orang serta penangkar bibit kopyor bibit kopyor sebanyak 30 orang.

Harga buah kopyor di tingkat petani berkisar antara Rp. 5000,- hingga Rp. 15.000,- bergantung ukuran buah, sedangkan harga bibit kopyor alami sekitar Rp. 5000,- – Rp. 7500,- tergantung kualitas pohon induk, yaitu S1 adalah Pohon Induk Kelapa (PIK) kopyor dengan prosentase buah kopyor < 30%, kemudian S2 dengan prosentase 30-40%, dan S3 atau bibit kopyor super dengan prosentase > 40%. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pati juga telah menyebarkan bibit kelapa kopyor melalui DIPA Dinas Hutbun, walaupun dengan jumlah yang terbatas.

Di balik potensi dan keunggulan yang dimiliki oleh kelapa kopyor Genjah Pati yang menjadi dasar untuk pengembangannya secara luas, ada beberapa sifat yang perlu mendapat perhatian pemulia untuk diperbaiki. Pertama, hingga saat ini belum ada deskripsi yang lengkap tentang jenis kelapa kopyor Genjah Pati. Kedua, belum diseleksi pohon-pohon yang mampu menghasilkan buah kopyor yang tinggi (> 40%). Ketiga, prosentase menghasilkan buah kopyor pertandannya masih memungkinkan ditingkatkan melalui penyerbukan sendiri (selfing). Keempat, belum tersedianya bibit alami maupun hasil kultur embrio yang cukup sebagai bahan tenaman untuk pengembangan, dan kelima, belum ada perlindungan dan pelepasan atas varietas tersebut sebelum dikembangkan secara luas. Untuk itu perlu dilakukan beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka pengembangan kelapa kopyor.

Identifikasi potensi dan keragaman genetik

Informasi potensi dan keragaman genetik plasma nutfah kelapa kopyor Genjah Pati perlu diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan dan pengembangan secara luas.Kegiatan Identifikasi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satu metode yang mudah, murah dan cukup informatif adalah menggunakan karakter morfologi. Namun demikian karena sangat dipengaruhi perubahan lingkungan dan umur tanaman, menyebabkan ketidakstabilan karakter-karakter morfologi tersebut. Metode lainnya yang banyak digunakan saat ini untuk identifikasi sifat tanaman adalah analisis DNA tanaman. Metode ini lebih akurat dibandingkan dengan metode pengamatan morfologi, namun biaya operasiolanalnya relatif mahal.

Identifikasi kelapa Genjah Kopyor bertujuan untuk mengetahui ciri morfologi dan keragaman sifatnya. Dengan metode pengamatan karakter morfologi, pengamatan dapat dilakukan secara langsung pada populasi kelapa kopyor yang terdapat di beberapa kecamatan sentra pertanaman kelapa kopyor di Kab. Pati. Jumlah tanaman yang diamati sejumlah 30 tanaman setiap jenis. Jenis kelapa kopyor Genjah didasarkan pada warna buah. Karakter yang diamati meliputi sifat vegetatif, generatif, prosentase buah kopyor per tandan dan tipe daging buah kopyor.

Apabila secara morfologi belum diperoleh hasil yang akurat maka identifikasi dapat dilanjutkan dengan menggunakan analisis DNA. Metode ini terdiri dari isolasi DNA daun, reaksi PCR dan elektroforesis untuk mendapatkan pola pita DNA yang menginformasikan kemiripan atau keragaman genetik antar pohon dalam suatu populasi kelapa kopyor yang diidentifikasi.

Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai data untuk penyusunan deskripsi kelapa kopyor tipe Genjah Pati dan sebagai dasar dalam penyusunan program penelitian perbaikan sifat tanaman maupun rencana pengembangan kelapa kopyor ke depan. Deskripsi tersebut juga diperlukan sebagai syarat pendaftaran varietas apabila kelak varietas kelapa kopyor Genjah Pati tersebut akan didaftarkan untuk selanjutnya mendapat perlindungan dari Lembaga Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT).

Perbaikan sifat dan pengembangan kelapa kopyor Genjah Pati

Perbaikan sifat tanaman kelapa kopyor Genjah Pati dapat dilakukan meliputi peningkatan prosentase buah kopyor pertandan, dan keseragaman menghasilkan buah kopyor buah pertandan yang banyak. Kondisi populasi tanaman kelapa kopyor Genjah Pati di lapang saat ini masih bervariasi antar pohon terutama dalam kemampuan menghasilkan buah kopyor pertandan. Jumlah buah kopyor pertandan bervariasi antara 5 - 50%. Melalui seleksi yang ketat terhadap pohon-pohon yang memiliki kemampuan menghasilkan buah kopyor pertandan di atas 40%, dapat diperbanyak benih atau bibit kelapa kopyor secara alami dengan memanfaatkan buah normal pada tandan tanaman kopyor Genjah tersebut. Tanaman yang dihasilkan akan memiliki peluang menghasilkan jumlah buah kopyor yang sama dengan induknya. Selain itu untuk meningkatkan prosentase buah dapat dilakukan dengan cara membuat penyerbukan sendiri (selfing) pada pohon-pohon hasil seleksi yang mampu menghasilkan buah kopyor pertandan > 40% tersebut.

Pohon-pohon kelapa kopyor yang memiliki kemampuan menghasilkan buah kopyor banyak tersebut merupakan materi untuk pengembangan dalam rangka memenuhi permintaan benih/bibit yang terus meningkat. Program selanjutnya adalah pembangunan kebun induk kelapa kopyor. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan penyediaan bibit kopyor Genjah yang bermutu secara berkelanjutan. Lokasinya juga dapat dijadikan sebagai kebun agrowisata daerah, sehingga sebaiknya ditempatkan di daerah strategis yang letakya tidak jauh dari kota Pati, Jawa Tengah. Kebun induk kelapa kopyor Genjah dibangun pada tanah seluas 10 ha dan ditempatkan di wilayan Kab. Pati. Bibit yang akan ditanam berasal dari pohon hasil seleksi yang memiliki posentase menghasilkan buah kopyor > 40% setiap tandannya. Bibit ditanam setelah berumur 5 – 6 bulan. Sistim tanamnya adalah 8m x 12m segi empat. Sehingga akan terdapat 104 tanaman setiap hektarnya. Berarti untuk 10 ha dibutuhkan 1040 bibit + 160 bibit sulaman = 1200 bibit. Di antara baris tanaman dapat ditanami tanaman buah-buahan khas Jawa Tengah atau buah-buah komersial lainnya. Dengan disain seperti ini selain sebagai sumber benih, kebun induk kelapa kopyor Genjah dapat juga difungsikan sebagai kebun agrowisata daerah Pati, Jawa Tengah. Selain itu sebelum tanaman kelapa kopyor menghasilkan buah, lahannya dapat ditanami dengan tanaman semusim seperti palawija untuk pemeliharaan lahan dan hasilnya bisa digunakan untuk pemeliharaan tanaman kelapa kopyor.

Untuk mendukung pengembangan kelapa kopyor terutama dalam rangka penyedian bibit yang mampu menghasilkan tanaman berbuah kopyor 95% maka dapat dibangun laboratorium kultur embrio. Perbanyakan bibit kelapa kopyor tipe Genjah melalui kultur embrio akan menghasilkan tanaman yang cepat berbuah dengan prosentase buah kopyor dapat mencapai 95% walaupun ditanam secara individu. Sehingga untuk pengembangan pada tingkat petani dengan penanaman jumlah terbataspun akan dapat dihasilkan buah kopyor yang relatif banyak setiap pohonnya. Hasil diskusi dengan Dinas Hutbun Kabupaten Pati diperoleh informasi bahwa Pemda Pati akan menyediakan dana melalui APBD untuk mendukung pembangunan laboratorium kultur embrio tersebut.

Pendaftaran dan Perlindungan Varietas

Pengembangan kelapa kopyor Genjah Pati saat ini masih terbatas di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Untuk pengembangan secara luas maka varietas tersebut harus di lepas. Undang-undang No. 12 tahun 1992 tentang Budidaya tanaman menyatakan bahwa setiap jenis tanaman yang akan dikembangkan secara luas harus varietas yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Selain itu untuk melindungi varietas yang akan dikembangkan, maka varietas tersebut harus didaftarkan terlebih dahulu pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT).

Kegiatan ini bertujuan untuk melepas varietas kelapa kopyor Genjah Pati, sehingga bisa digunakan secara umum oleh steckhorder. Persiapan pelepasan meliputi kegiatan untuk melengkapi data pelepasan, pengurusan andministrasi, evaluasi dan penilaian tanaman oleh tim PPVT .

Penutup

Kelapa kopyor Genjah Pati merupakan potensi sumberdaya genetik yang berpeluang utuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan akan buah kelapa kopyor di Indonesia yang terus meningkat. Sebelum dikembangkan secara luas perlu dilakukan identifikasi potensi dan keragaman genetik dan selanjutnya dilakukan beberapa perbaikan sifat terutama dalam meningkatkan prosentase buah kopyor pertandannya. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan benih/bibit dalam mendukung progam pengembangan perlu dibangun kebun induk untuk menyediakan benih kopyor alami yang bermutu dan sarana laboratorium yang menyediakan bibit hasil kultur embrio dalam jumlah relatif banyak. Selanjutnya untuk melindungi varietas kelapa kopyor Genjah Pati ini, maka perlu dilakukan pendaftaran dan perlindungan varietas pada PPVT.

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Latest News

Back to Top