Scirpophaga incertulas (Penggerek batang kuning)
(Gb 1),
S. innotata (Penggerek batang putih) (Gb. 2),
Chilo suppressalis (Penggerek batang bergaris) (Gb. 3)
Penggerek batang termasuk hama paling penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi. Di lapang, keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran ngengat (kupu-kupu) (Gb. 1, 2, dan 3), kematian tunas-tunas padi (sundep, dead heart) (Gb. 4), kematian malai (beluk, white head) (Gb. 5), dan ulat (larva) penggerek batang (Gb. 6).
Hama ini dapat merusak tanaman pada semua fase tumbuh, baik pada saat di pembibitan, fase anakan, maupun fase berbunga. Bila serangan terjadi pada pembibitan sampai fase anakan, hama ini disebut sundep dan jika terjadi pada saat berbunga, disebut beluk.
Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan penggerek batang. Oleh karena itu gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman musim hujan. Waktu tanam yang tepat, merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang. Hindari penanaman pada bulan-bulan Desember-Januari, karena suhu, kelembaban, dan curah hujan pada saat itu sangat cocok bagi perkembangan penggerek batang, sementara tanaman padi yang baru ditanam, sangat sensitif terhadap hama ini. Tindakan pengendalian harus segera dilakukan, kalau > 10% umpun memperlihatkan gejala sundep atau beluk. Insektisida yang efektif terhadap penggerek batang tersedia di kios-kios sarana pertanian, terutama yang berbahan aktif: karbofuran, bensultap, karbosulfan, dimenhipo, amitraz, dan fipronil. Sebelum menggunakan suatu produk pestisida, baca dan pahami informasi yang terterapada label. Kecuali untuk kupu-kupu yang banyak beterbangan, jangan memakai pestisida semprot untuk sundep dan beluk.
Tidak ada komentar:
Write comment