Tanaman jarak pagar penghasil bahan bakar nabati (BBN) sudah banyak berkembang di wilayah pengembangan dengan berbagai keberhasilan dan kendalanya. Kondisi tanaman Plasma Nutfah Jarak Pagar (PNJP) di KP Asembagus mulai bulan April-Mei 2010, sebetulnya sudah masuk dalam musim kemarau, akan tetapi masih banyak hujan. Curah hujan bulan April 2010 tercatat 480 ml dalam 11 hari hujan, suhu rata-rata 28,44 C, kelembaban 93,39 % dan radiasi matahari 1185,16 J/cm . Pada bulan Mei 2010 curah hujan mencapai 104 ml dalam 13 hari hujan, suhu rata-rata 32,49 C, kelembaban 74,52% dan radiasi matahari 1101,74 J/cm. Selang pemutusan curah hujan, suhu dan kelembaban sangat ideal untuk perkembangbiakan Thrips (Selenothrips rubrocinctus Grd) (Thysanoptera: Tosebrantia), dan diikuti serangan tungau Polyphagotar-sonemus latus (Banks) pada daun muda/pucuk tanaman.
Thrips biasanya menyerang tanaman di musim kemarau, pada daun yang sudah tua, bunga dan buah. Pada tanaman PNJP di KP Asembagus ditemukan serangan hama Thrips cukup parah dengan intensitas serangan mencapai 90-95%. Larva ditandai oleh tanda sabuk merah pada bagian abdomen pertama dan kedua, serta ke 10. Hama ini bersifat polyfagus, hidup dan berkembang biak di permukaan daun bagian bawah. Tanaman inang yang lain mangga (Mangifera indica), salam (Eugenia sp), jambu monyet (Anacardium occidentale), tanaman coklat (Thobroma cacao), jambu biji (Psidium guajava), manggis (Garcinia mangostama), alpokat (Persea americana), kacang tanah (Arachis hypogea) dan kapas (Gossypium hirsutum).
Gejala serangan ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan tidak terbentuknya bunga dan buah. (Gambar 1 dan 2). Koleksi plasma nutfah jarak pagar di KP Asembagus aksesi yang agak tahan dengan kategori serangan ringan hingga sedang, tingkat kerusakan daun mencapai 40-45%, aksesi tersebut adalah: A.072; A.073; A.074. Aksesi yang masih cukup baik pertumbuhannya dan dinyatakan tahan terhadap serangan Thrips dan tungau adalah: C.03; C.04; C.05; C.06; C.100; D.039 dan D.041.(Gambar 3). Pada aksesi B. secara keseluruhan tanaman rentan terhadap serangan hama Thrips.
sumber : http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/index.php/id/berita/193
Thrips biasanya menyerang tanaman di musim kemarau, pada daun yang sudah tua, bunga dan buah. Pada tanaman PNJP di KP Asembagus ditemukan serangan hama Thrips cukup parah dengan intensitas serangan mencapai 90-95%. Larva ditandai oleh tanda sabuk merah pada bagian abdomen pertama dan kedua, serta ke 10. Hama ini bersifat polyfagus, hidup dan berkembang biak di permukaan daun bagian bawah. Tanaman inang yang lain mangga (Mangifera indica), salam (Eugenia sp), jambu monyet (Anacardium occidentale), tanaman coklat (Thobroma cacao), jambu biji (Psidium guajava), manggis (Garcinia mangostama), alpokat (Persea americana), kacang tanah (Arachis hypogea) dan kapas (Gossypium hirsutum).
Gejala serangan ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan tidak terbentuknya bunga dan buah. (Gambar 1 dan 2). Koleksi plasma nutfah jarak pagar di KP Asembagus aksesi yang agak tahan dengan kategori serangan ringan hingga sedang, tingkat kerusakan daun mencapai 40-45%, aksesi tersebut adalah: A.072; A.073; A.074. Aksesi yang masih cukup baik pertumbuhannya dan dinyatakan tahan terhadap serangan Thrips dan tungau adalah: C.03; C.04; C.05; C.06; C.100; D.039 dan D.041.(Gambar 3). Pada aksesi B. secara keseluruhan tanaman rentan terhadap serangan hama Thrips.
sumber : http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/index.php/id/berita/193
Tidak ada komentar:
Write comment