-->

Jumat, 28 Maret 2014

Ganjur (gall midge)

Orseolia oryzae (Wood-Mason)

Ganjur umumnya bukan merupakan hama utama padi di Indonesia. Hama ini hanya sedikit merugikan, sangat bersifat lokal, dan hanya terjadi pada musim-musim tertentu. Namun demikian, serangan ganjur dapat terjadi sejak pertanaman masih di pembibitan sampai tanaman mencapai fase primordia.

Gejala khas ganjur adalah tunas padi yang tumbuh menjadi bentuk seperti pentil atau daun bawang, dengan panjang bervariasi, 15-20 cm (Gb. 18). Anakan yang terserang ganjur tidak mampu menghasilkan malai. Serangga dewasa Orseolia oryzae menyerupai nyamuk kecil, tidak kuat terbang (Gb. 19), sehingga penyebaran sangat terbatas. Serangga ini aktif pada malam hari dan sangat tertarik pada cahaya.

Hama ganjur dapat dikendalikan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
  • Atur waktu tanam agar puncak curah hujan tidak bersamaan dengan stadia vegetatif.
  • Bajak ratun/tunggul yang berasal dari tanaman sebelumnya dan buang/bersihkan semua tanaman inang alternatif seperti padi liar (Oryza rufipogon) selama masa bera.
  • Tanam varietas tahan seperti Ciliwung dan Asahan (lihat Daftar VarietasUnggul pada pada CD ROM Bank Informasi Teknologi Padi.
  • Hama ganjur dewasa sangat tertarik terhadap cahaya, oleh karena itu lampu perangkap dapat digunakan untuk menangkap hama ganjur dewasa.
  • Insektisida granular yang berbahan aktif karbofuran dapat digunakan karena bekerja secara sistemik.


Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Latest News

Back to Top